Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemprov Jabar dan Monash University Revitalisasi DAS Citarum

Jumat, 12 Mei 2023 19:00 WIB

Iklan

INFO JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjalin kerja sama dengan Monash University dalam pengolahan limbah dan revitalisasi Daerah Aliran Sungai Citarum. Kerja sama dengan universitas ternama di Australia tersebut akan berjalan lima tahun hingga 2027, meliputi bidang riset, pengembangan kapasitas, dan pengembangan teknologi untuk revitalisasi DAS Citarum.

"Kerja sama ini untuk menuntaskan penanganan revitalisasi Citarum dengan keilmuan dan teknologi dari Australia," ujar Ridwan Kamil melalui rilis humas Jabar, Jumat, 12 Mei 2023.

Kerja sama ini disepakati melalui penandatanganan nota kesepakatan bersama oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Pro Vice-Chancellor and President of Monash University Andrew Macintyre secara virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis, 11 Mei 2023, disaksikan oleh perwakilan dari Monash University, Kementerian Dalam Negeri, dan Ketua Komisi I DPRD Jabar.

Kerja sama tersebut juga akan melibatkan peneliti dari Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, dan Badan Ilmu Pengetahuan Nasional Australia. Hal ini sebagai bentuk kolaborasi pentahelix dalam menyikapi berbagai persoalan di sungai Citarum.

Pemprov Jabar dan Monash University akan berkolaborasi lewat berbagai keahlian multidisiplin dengan pengambilan keputusan yang berorientasi pada masyarakat di sekitar DAS Citarum.

Proyek tersebut nantinya akan menggabungkan inovasi teknologi, sosial, dan membentuk laboratorium hidup untuk mempelajari transformasi sungai. Termasuk menilai keefektifan zero waste dalam mengurangi pencemaran limbah. Para peneliti akan mengembangkan proof of concept untuk pengelolaan sampah secara terintegrasi serta menyusun bukti untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan pada skala lokal, nasional maupun internasional.

"Saya tidak mau Citarum ini diwariskan ke generasi berikut sebagai sungai yang kotor dan tidak manusiawi, tapi harus paripurna," ucap Ridwan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Progres kondisi sungai Citarum, menurut Ridwan Kamil, terus mengalami perubahan yang signifikan. "Sekarang statusnya sudah lebih baik, jernih di beberapa lokasi, dan sudah tidak ada lagi status cemar berat.”

Pro Vice-Chancellor & President of Monash University Andrew MacIntyre menyambut baik kemitraan antarinstitusi ini. Lantaran dapat memberikan layanan air dan penanganan limbah yang lebih baik, yang pada akhirnya dapat merevitalisasi masyarakat, ekonomi, dan lingkungan.

“Kemitraan ini membawa kami selangkah lebih dekat dalam mewujudkan visi kami untuk menciptakan sungai yang bersih, sehat, dan produktif dengan menggunakan pendekatan baru yang memanfaatkan limbah sehingga mendorong masyarakat menuju keberlanjutan," kata Andrew.

Pihaknya ingin membantu masyarakat beralih dari membuang limbah ke lingkungan kepada solusi sirkular, termasuk mendaur ulang dan menggunakan kembali.

Director of the Informal Cities Lab, bagian dari Monash Faculty of Art, Design and Architecture, Prof. Diego Ramirez-Lovering menilai kerja sama ini sebagai pencapaian yang sangat penting. Selama lima tahun ini pihaknya telah mengembangkan roadmap dan masterplan revitalisasi sungai berdasarkan kepakaran interdisipliner.

"Dalam perjalanannya, kami akan bekerja sama dengan berbagai kelompok masyarakat yang berorientasi pada kearifan lokal, pengetahuan, kepekaan budaya, serta kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial (GEDSI)," kata dia. (*)

Iklan