Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jabar Memasuki Bonus Demografi, Imunisasi Digencarkan

Kamis, 2 Juni 2022 19:12 WIB

Iklan

INFO JABAR -- Saat ini Jawa Barat (Jabar) memasuki bonus demografi, yakni usia produktif akan lebih banyak dibandingkan usia nonproduktif. Hingga tahun 2045, usia produktif ini seharusnya mempunyai kualitas dari segi kesehatan dan wawasan yang lebih baik.

“Kita memerlukan anak-anak yang berkualitas untuk mengisi itu (bonus demografi),” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan, Kamis 2 Juni 2022.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat ingin memastikan kehadiran anak-anak yang berkualitas guna memasuki bonus demografi. Salah satu upayanya melalui Gebyar Pekan Imunisasi Dunia dalam rangka menyongsong Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022, di halaman PT Biofarma, Kota Bandung.

Imunisasi lengkap bagi anak di masa emasnya sangat penting, maka pada Pekan Imunisasi Dunia (PID) kali ini, Setiawan mengarahkan, yang pertama, diharapkan imunisasi mulai lebih disosialisasikan. Kedua, sekaligus meluruskan informasi-informasi terkait imunisasi yang tidak tepat. “Jadi Ibu Kadinkes Jabar dan Kadinkes di seluruh Kabupaten/ Kota manfaatkan PID untuk meluruskan informasi,” kata dia.

Setiawan menuturkan kini Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar terus melakukan bermacam program guna bisa mengentaskan masalah kesehatan di masyarakat Jawa Barat. Tantangan yang harus dihadapi para kader, maupun penyuluh kesehatan di lapangan, di antaranya terkait ketersediaan vaksin, kualitas layanan yang harus terus ditingkatkan, serta masih adanya penolakan dari masyarakat tentang manfaat imunisasi.

Setiawan pun mengatakan agar petugas nakes, hingga penyuluh kesehatan harus mampu meluaskan cakupan layanan kesehatan di berbagai pelosok Jawa Barat. "Namun jangan lupa kualitas dari layanan kita pun harus baik,” katanya.

Menurut dia, PID lahir ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan perlunya dilakukan gerakan imunisasi karena terdapat kurang lebih ada 19,7 juta anak yang tidak terimunisasi secara lengkap, termasuk di Jawa Barat.

Setiawan bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nina Susana Dewi dan Direksi PT Biofarma Sri Harsi Teteki meninjau Museum Biofarma. Museum itu menampilkan para direktur Biofarma dari zaman Hindia Belanda hingga orang Indonesia, berbagai macam vaksin dimulai dari masa dan cara pembuatannya.

Diserahkan pula sertifikat wisuda imunisasi rutin lengkap pada anak, salah satunya pada anak bungsu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Arkana Aidan Misbach, serta penyerahan hadiah pemenang Lomba Video Kaleidoskop Imunisasi, Lomba Video kategori Terpilih dan Lomba Kreasi Kader.(*)

Iklan