Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Covid-19, Emil Minta Masyarakat Terapkan Social Distancing

Rabu, 18 Maret 2020 17:04 WIB

Iklan

INFO JABAR — Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau Emil, kembali mengingatkan warga agar menjalankan social distancing atau mengurangi berinteraksi sosial selama pandemi covid-19 belum menunjukkan tren positif. Emil meyakini, dengan social distancing potensi korban jiwa akibat penyakit tersebut bisa ditekan.

"Social distancing bukan berarti tidak boleh melakukan apapun. Social distancing itu menjaga jarak semaksimal mungkin dan tidak boleh melakukan kegiatan yang sifatnya tersier dan tidak wajib," ujarnya saat melakukan kunjungan di Pasar Sederhana, Kota Bandung, Rabu, 18 Maret 2020.

Meski demikian, Emil tidak memungkiri warganya memiliki kepentingan yang tidak bisa ditunda dan wajib dipenuhi seperti pemenuhan kebutuhan pangan dengan belanja ke pasar. "Kalau ke pasar itu kebutuhan wajib, tapi secepat mungkin diselesaikan, mending jaga jarak jangan terlalu dekat. Kalau nggak enak badan gunakan masker," ucapnya.

Oleh karena, kata dia, social distancing adalah cara partisipasi dari warga untuk mencegah pandemi yang menyebar di dunia dan Jabar khususnya. "Kami nggak minta apa-apa,  kerjakan hal produktif dari rumah insyaallah masalah cepat selesai," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Emil pernah mengimbau untuk kegiatan yang berpotensi menyedot kerumunan massa lebih baik dihindari. Dia mencontohkan seperti menonton pertandingan bola di stadion, festival musik bahkan kegiatan agama bisa jadi untuk dibatasi

Namun untuk hal itu perlu keputusan bersama meski di antaranya beberapa pengajian sudah menghentikan kegiatan mereka untuk sementara. Jadi poinnya, waspada tapi rasional selama belum ada ukuran-ukuran yang mengkhawatirkan.

"Kita juga tidak ingin ada ekonomi tiba-tiba berhenti, tidak ada pergerakan. Maka dari itu juga kita siaga terkait ketahanan pangan terutama untuk kaum duafa yang mungkin daya belinya kecil. Jangan sampai oleh gejolak harga oleh sebuah situasi mereka terkorbankan dua kali," tuturnya. (*)

Iklan