Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ridwan Kamil Pastikan Harga Sembako Masih Stabil

Senin, 12 September 2022 19:33 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengecek harga di Pasar Baltos, Kota Bandung, Senin (12/9/2022).
Iklan

INFO JABAR - Kendati harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan, harga barang kebutuhan pokok di Jawa Barat cenderung stabil. Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menyambangi Pasar Tradisional Balubur Town Square (Baltos), Kota Bandung, Senin. 12 September 2022. 

Dalam pantauannya, Ridwan Kamil mengatakan, meskipun terjadi kenaikan pada harga kebutuhan pokok, tapi tidak signifikan. "Hari ini saya memonitor, ternyata secara umum tidak terjadi kenaikan yang signifikan oleh BBM," kata pria yang akrab disapa Kang Emil.

Adapun kebutuhan pokok yang naik, yaitu hanya komoditas ikan. Menurut Ridwan, kenaikan pada komoditas ini pengaruh dari BBM. "Yang naik pengaruh oleh BBM itu hanya ikan. Ikan yang tadi Rp20.000 dijual Rp26.000 ketika ditanya memang pengaruh setelah BBM," ujarnya. 

Kang Emil menjelaskan, untuk harga cabai saat ini kembali stabil namun masih belum ke titik normal. Menurutnya, harga cabai yang sempat melonjak tersebut bukan imbas dari kenaikan harga BBM melainkan pasokan yang minim.  

"Lain-lain itu lebih karena suplai bukan karena BBM yaitu cabai sudah turun alhamdulillah, tapi belum ke harga normal. Ini masih hubungannya dengan kenaikan suplai," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia pun mengungkapkan adanya fenomena unik, yaitu pembeli untuk daging ayam maupun sapi berkurang. Hal ini diketahui setelah berbincang dengan penjual daging. 

"Fenomena yang menarik adalah berkurangnya pembeli untuk daging, menurut pedagang ayam walaupun harganya sudah normal dan juga pedagang daging sapi harganya tidak masalah tapi menurut mereka jumlah pembelinya mengalami kekurangan," ujarnya. 

Tidak hanya itu, ditemukan pula ukuran tahu yang mulai mengecil lantaran kesulitan mencari kedelai. Hal tersebut merupakan fenomena yang bakalan terjadi di seluruh dunia. 

"Kemudian adaptasi terhadap langkanya kedelai. Fenomena menarik tahunya jadi langsing dan tidak semok, sekarang di harga 500. Fenomena mengecilnya produk ini terjadi di seluruh dunia," kata Kang Emil. "Jadi jangan kaget nanti produk-produk supermarket yang biasanya sejengkal, tiba-tiba mengecil itu bagian dari adaptasi". (*)

Iklan