Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

bank bjb Bantu Jabar Quick Response untuk Tangani Covid-19

Senin, 23 Maret 2020 19:28 WIB

Iklan

INFO JABAR — Asisten Pemerintahan, Hukum dan Kesejahteraan Setda Provinsi Jawa Barat, Daud Achmad, mengapresiasi langkah yang dilakukan bank bjb dengan memberikan bantuan sebesar Rp 2 miliar kepada Jabar Quick Response (JQR). Bantuan itu diserahkan langsung oleh Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, di gedung Pakuan, Senin, 23 Maret 2020.

Daud berharap pihak swasta lainnya pun dapat tergugah untuk berpartisipasi memberikan CSR-nya. Karena ketika suatu daerah mengalami musibah atau masalah, tentunya bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi tanggung jawab bersama.

Sementara itu, nantinya menurut Ketua Jabar Quick Response, Saiful Rizal, bantuan tersebut akan digunakan untuk mengedukasi, sosialisasi dan advokasi masyarakat sebagai upaya pencegahan. Karena masih banyak masyarakat belum paham tentang penyakit Covid-19, sehingga ketika langsung turun ke lapangan informasi yang diterima akan valid dan benar.

“Kita nanti akan keliling-keliling, fokusnya daerah Bodebek, Bandung Raya dan mungkin sebagian Karawang. Yang jelas kita fokus ke daerah-daerah prioritas dulu. Mudah-mudahan dengan kampanye ini tidak ada pertambahan. Karena sekarang ini sudah sporadic, artinya tidak bisa diprediksi," kata Saiful. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal tersebut disambut baik oleh Pemdaprov Jawa Barat. Daud Acmad sangat setuju langkah yang dilakukan oleh JQR untuk edukasi, sosialisasi dan advokasi masyarakat. Karena tanpa informasi yang benar, masyarakat akan kebingungan dan ujung-ujungnya akan termakan berita hoaks. 

“Kita ketahui bersama bahwa masih banyak masyarakat kita mungkin masih kekurangan informasi dan edukasi, sehingga tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dia menjalani kehidupannya seperti biasa saja gitu, tidak ada apa-apa,” ujar Daud. (*) 

Iklan