Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal Rapid Test Dominasi Pertanyaan Warga ke Pikobar

Rabu, 25 Maret 2020 15:13 WIB

Iklan

INFO JABAR — Sedikitnya 1.000-an pertanyaan setiap harinya diterima oleh Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 (Pikobar) melalui nomor Hotline Covid-19 Dinas Kesehatan Provinsi Jabar di 0811-2093-306, dan Emergency Kesehatan di 119. 

Sebagai contoh, operator Pikobar melalui UPTD Pusat Layanan Digital, Data dan Informasi Geospasial Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat mencatat sebanyak 1.503 pertanyaan telah diterima pada 24 Maret 2020 hingga pukul 13.13. Sedangkan jumlah pertanyaan periode 18 Maret - 24 Maret 2020 mencapai 11.528. 

Jumlah pertanyaan meningkat signifikan dibandingkan pada 23 Maret yang berjumlah 844. 

Adapun hal yang banyak ditanyakan warga ke Pikobar yaitu prosedur rapid test sebanyak 52,8 persen. Pertanyaan terbanyak kedua yaitu keluhan dengan gejala Covid-19 (21,6 persen), kekhawatiran masyarakat terkait Covid-19 (14,0 persen), edukasi dini terkait Covid- 19 (5,9 persen), pelayanan kesehatan rumah sakit (3,0 persen), dan informasi hoaks terkait Covid-19 (1,0 persen). 

Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jabar, Hermansyah, mengatakan bahwa pertanyaaan warga memang cukup beragam. Ada juga yang beritanya soal ketersedian masker, hand sanitizer, dan RS rujukan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ada yang tanya bagaimana mencegah penularan, dan juga melaporkan kondisi fisiknya saat ini. Jadi sangat beragam," kata Hermansyah, Rabu, 25 Maret 2020.

Menurut Hermansyah, pertanyaan maupun pengaduan dari masyarakat akan dikoordinasikan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar.

"Karena alur pelaporan dan penanganan Covid-19 di Jabar satu pintu. Nanti dari Dinkes Jabar diteruskan ke Dinkes kabupaten/kota masyarakat yang melapor. Jika masyarakat mengajukan pertanyaan, Dinkes Jabar akan langsung merespon," ucapnya. (*)

Iklan