Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bey Machmudin Tegaskan Tata Kelola Baik Dimulai dari Kesadaran Individu

Jumat, 27 September 2024 21:04 WIB

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menjadi keynote speaker pada Workshop Penguatan Tata Kelola BUMD, BLU/BLUD Layanan Kesehatan dan BUMDes untuk Kontribusi Optinal dalam Penyelenggaraan Pembangunan Daerah yang diselenggarakan oleh BPKP Jabar di aula kantor Perwakilan BPKP Jabar, Kota Bandung, Kamis 26 Septemner 2024. Dok. Biro Adpim Jabar
Iklan

INFO JABAR - Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menekankan pentingnya kesadaran individu sebagai landasan dalam menciptakan tata kelola yang baik. Hal ini disampaikan dalam sambutannya saat menghadiri workshop yang diselenggarakan oleh Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jabar di Kota Bandung, Kamis, 26 September 2024 lalu. Bey menegaskan, tata kelola yang baik bukan hanya soal mengikuti prosedur, tetapi juga harus didasarkan pada integritas, moralitas, dan komitmen pribadi.

Menurut Bey, tata kelola sering kali hanya dipahami sebagai sekumpulan prosedur standar (SOP) yang cukup disusun dan dijalankan. Namun, ia mengkritik pandangan tersebut sebagai bentuk tata kelola "fatamorgana" yang hanya bersifat ilusi. “Kita tidak bisa hanya menjalankan prosedur dan menganggap tata kelola sudah baik. Jika itu dilakukan untuk memenangkan kepentingan tertentu, itu bukan tata kelola yang sebenarnya," kata Bey.

Bey juga menyoroti praktik-praktik negosiasi yang bertujuan untuk menutupi kekurangan atau kesalahan dalam laporan hasil pemeriksaan, yang menurutnya hanya akan merugikan publik. “Praktik seperti itu bukan hanya menipu publik, tapi juga menipu diri sendiri. Ini harus kita hindari bersama,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, Bey menekankan perlunya perbaikan dalam pelayanan yang diberikan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Ia mengingatkan bahwa BUMD bukan hanya dibentuk untuk mengejar keuntungan, tetapi juga harus memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan masyarakat. "BUMD seharusnya menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi dalam pembangunan daerah, bukan menjadi beban yang terus membutuhkan suntikan modal dari pemerintah provinsi," katanya.

Dalam acara tersebut, Bey berharap bahwa workshop ini tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga sarana refleksi bagi setiap individu dalam memperkuat tata kelola. "Tata kelola yang baik harus diiringi dengan moralitas, kejujuran, dan komitmen untuk membangun daerah yang lebih baik," ujar Bey.(*)

Iklan