Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesona Wastra Jawa Barat, Kain Tradisional dalam Balutan Fesyen Kekinian

Minggu, 13 Oktober 2024 16:39 WIB

Iklan

INFO JABAR - Kain tradisional Indonesia yang sarat makna budaya nusantara mempunyai nilai tinggi yang patut dijaga kelestariannya. Ragam batik, tenun, ikat, maupun songket merupakan kain tradisional yang kini sering disebut dengan istilah wastra.

Wastra tiap daerah mempunyai keunikan tersendiri yang dapat dibedakan dari warna, material yang digunakan, ukuran, maupun simbol-simbol yang melambangkan makna dan filosofi tertentu.

Wastra Jawa Barat juga menyimpan karya adiluhung yang tak kalah dari daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, seperti Lasem, Pekalongan, Solo dan Yogyakarta. Daerah di Jawa Barat seperti Ciamis, Garut, Tasikmalaya, Indramayu, Kuningan, dan Cirebon mempunyai wastra yang bernilai tinggi.

Hal itulah yang nampak dari pagelaran Pesona Wastra Jawa Barat (PWJB) di Mason Pine Hotel, Kabupaten Bandung Barat, Minggu 13 Oktober 2024. PWJB 2024 sendiri merupakan yang pertama kali digelar dalam upaya mempromosikan wastra atau kain tradisional Jawa Barat (Jabar) melalui karya yang disesuaikan dengan tren masa kini dan menjadi bagian dari gaya hidup. 

Penjabat Ketua Dekranasda Jawa Barat Amanda Bey Machmudin menuturkan bahwa pameran PWJB 2024 menjadi kegiatan untuk mendukung kemajuan ekonomi kreatif di Jawa Barat.  "Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mendukung sektor ekonomi kreatif dan memberdayakan industri kecil menengah," katanya.

PWJB juga diharapkan menjadi penghubung para desainer pemula dengan industri fesyen sehingga mampu mandiri. Dengan demikian wastra Jawa Barat akan mampu berinovasi dan beradaptasi serta relevan dengan tren kekinian.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Perhelatan ini juga menghubungkan desainer pemula dan profesional. Sehingga menjadi peluang yang sangat penting untuk perkembangan bakat baru di dunia fesyen," kata Amanda. Dirinya berharap PWJB dapat dijadikan ajang promosi tidak hanya tingkat lokal namun ke tingkat nasional dan internasional  

"Wastra sebagai warisan luhur, bisa menjadi bagian dari gaya hidup modern yang selalu mengikuti perkembangan zaman," ujar Amanda. Ia berharap wastra Jabar bisa terus maju, berkualitas dan mampu berkontribusi pada kemajuan ekonomi kreatif. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Noneng Komara Nengsih mengatakan PWJB merupakan upaya untuk mengkoordinasikan semua kegiatan fesyen terutama wastra yang ada di Jabar.

"Jawa Barat ingin mencanangkan tren sector mode Indonesia. Semoga dapat diwujudkan dengan kegiatan PWJB ini," katanya. Noneng menjelaskan, PWJB diisi dengan lomba fashion show dan pembuatan busana yang mengusung kain tradisional Jabar ke dalam busana siap pakai. "Lomba yang dilaksanakan adalah lomba busana bertema wastra bagi desainer pemula kemudian lomba diklasifikasi produk sandang berbahan dasar serat alam," katanya.

Noneng berharap PWJB dapat terus diselenggarakan di tahun berikutnya dengan lebih baik lagi. “Kami akan terus kembangkan di tahun mendatang, dan bisa merangkul semua insan fesyen di Jabar,” katanya. (*)

Iklan