Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemprov Jabar Telah Salurkan 16.900 APD

Jumat, 3 April 2020 19:30 WIB

Iklan

INFO JABAR — Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, melaporkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) telah menyalurkan 16.900 unit alat pelindung diri (APD) ke seluruh rumah sakit di Jawa Barat. Dari jumlah tersebut, di antaranya merupakan bantuan dari pemilik Alibaba, Jack Ma. 

Demikian diungkapkan Emil, sapaan Ridwan Kamil, pada jumpa pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat, 3 April 2020.

"Kami melaporkan bahwa kami sudah mendistribusikan APD kurang lebih sekitar 16.900 unit hari ini kepada seluruh rumah sakit dan daerah, termasuk yang dikirim oleh Jack Ma dari Alibaba, yang memang diperuntukkan untuk Indonesia melalui Kementerian Investasi dan Maritim," ujar Emil. 

Sebelumnya, pada rapat koordinasi (rakor) bersama para menteri serta Gubernur DKI Jakarta, Banten, DIY Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, melalui video conference di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa lalu, Emil mengatakan Jabar memerlukan sekitar 30 ribu APD untuk tenaga medis. Dia berharap pemerintah pusat melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dapat memenuhi kebutuhan APD di Jabar.

"Kami hanya punya sisa 800 APD itu dari sisa pengiriman minggu lalu oleh BNPB dan lainnya yang totalnya 15 ribu. Mohon bantuan APD 30 ribu untuk seminggu ke depan," katanya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Emil menuturkan sesuai dengan pengumuman pemerintah pusat, jumlah positif Covid-19 di Jawa Barat hari ini ada 223, mayoritas masih berasal dari daerah Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Di luar itu, kami laporkan rapid test yang sudah dibagikan kepada 27 kota/kabupaten itu sejumlah 61 ribu, dan laporan baru masuk sekitar 15 ribu hasil tes, ini perlu menjadi perhatian," kata Emil.

Dia mengatakan dari rapid test tersebut dilaporkan terdapat indikasi positif  terhadap 677 individu.

"Ini banyak sekali. Ini menandakan bahwa apa yang kami lakukan sudah berada pada jalur yang sesuai arahan WHO, yaitu memperbanyak wilayah pengetesan masif. Semakin banyak pengetesan masif maka kita akan menemukan peta-peta baru yang selama ini tidak terlihat," ujar dia.

Emil menambahkan apa yang telah dilakukan di Jabar yaitu tes masif, diharapkan menjadi masukan dari Jawa Barat kepada seluruh provinsi di Indonesia untuk memaksimalkan pengetesan masif kepada mereka yang diwaspadai. (*) 

Iklan