Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemda Provinsi Jabar Akan Gelar Tes Masif Covid-19 di Pesantren

Senin, 6 April 2020 19:14 WIB

Iklan

INFO JABAR - Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat berencana melakukan

tes masif Covid-19 lewat rapid diagnostic test (RDT) atau rapid test terhadap pesantren-pesantren yang ada di zona merah penyebaran Covid-19 di Jawa Barat. Hal itu dilatarbelakangi oleh hasil RDT yang dilakukan pemerintah belum lama ini, di mana terdapat kasus positif hasil RDT di sekolah yang berbasis asrama. 

 

Gubernur Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan dengan keberhasilan melakukan rapid test yang masif, pihaknya akan menemukan banyak sekali pola-pola baru. Di antaranya, belum lama ini ditemukan bahwa virus ini beredar di sekolah-sekolah asrama yang dikelola lembaga kenegaraan dan lainnya. 

 

"Minggu ini berita breaking-nya kita mulai tes (rapid test) di pesantren-pesantren yang berbasis di asrama," ujar Emil, panggilan Ridwan Kamil, Senin, 6 April 2020, di Gedung Pakuan, Kota Bandung.

 

Menurut Emil, pada tes masif di pesantren-pesantren tersebut, pihaknya akan mendahulukan pesantren-pesantren yang ada di zona merah penyebaran Covid-19. Seperti yang kerap diungkap Emil, zona merah penyebaran Covid-19 di Jabar masih didominasi oleh wilayah Depok, Kota dan Kabupaten Bogor, serta Kota dan Kabupaten Bekasi. 

 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Berli Hamdani Gelung Sakti, mengatakan saat ini pihaknya masih menghitung berapa kebutuhan rapid test yang dibutuhkan untuk pesantren-pesantren yang ada di zona merah Covid-19 tersebut.

 

"Mungkin dalam satu hingga dua hari ke depan sudah ada jadwal rapid test beserta target cakupannya," ujar dia terpisah. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Sebelumnya, pada jumpa pers Jumat, 3 April 2020 lalu, Emil melaporkan Pemda Provinsi Jabar juga hingga kini telah menyalurkan 61 ribu kit untuk rapid test ke 27 kabupaten/kota, dan sekitar 15 ribu hasilnya telah keluar dan dilaporkan. Dari 15 ribu hasil rapid test, diketahui 677 individu terindikasi positif virus. 

 

Jumlah terbesar ada di Kota Sukabumi sebanyak 310 orang, 226 kasus positif virus di Kota Bandung dari Klaster GBI Lembang, yang hingga hari ini pengetesan masih berlangsung. 

 

Selain itu, terdapat juga positif virus hasil rapid test yang berasal dari empat institusi pendidikan milik lembaga negara yang berlokasi di Jabar. Untuk itu, Pemda Provinsi Jabar siap untuk berkoordinasi dengan lembaga pendidikan pusat tersebut. 

 

Emil menjelaskan 677 hasil positif rapid test tersebut harus diyakinkan lagi melalui teknik PCR di Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 

 

Menurut dia, Pemda Provinsi Jabar akan terus melakukan rapid test masif di berbagai kabupetan/kota, sehingga peta persebaran Covid-19 semakin terlihat.  

 

“Ini menandakan bahwa apa yang kami lakukan sudah berada pada jalur yang sesuai arahan WHO, yaitu memperbanyak wilayah pengetesan masif. Semakin banyak pengetesan masif maka kita akan menemukan peta penyebaran baru yang selama ini tidak terlihat,” ucapnya. (*)

Iklan