Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perusahaan Asal Swedia Bantu Penanganan Covid-19 di Jabar

Jumat, 15 Mei 2020 20:16 WIB

Iklan

INFO JABAR — Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengusung kolaborasi dan mendukung inovasi dari berbagai pihak dalam penanggulangan Covid-19 di Jabar.

 

Kali ini, Pemda Provinsi Jabar melalui Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar menerima bantuan 65 ribu masker bedah (medis) dan 500 alat pelindung diri (APD) dari perusahaan ritel fashion asal Swedia, H&M, untuk penanganan Covid-19 di Jabar.

 

Dalam keterangan resmi Humas Jabar, Gubernur Jabar sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Ridwan Kamil mengatakan, bantuan masker bedah dan APD diterima pekan lalu dan sudah didistribusikan ke sejumlah rumah sakit rujukan di Jabar.

 

"Bantuannya sudah kami terima minggu lalu dan sudah disalurkan," ujar Ridwan Kamil saat melakukan video conference penerimaan simbolis bantuan bersama Country Manager Production H&M Jessica Vilhelmsson, dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat, 15 Mei 2020.

 

Emil, sapaan Ridwan Kamil menambahkan, meskipun saat ini persediaan APD untuk tenaga medis dinilai cukup dengan tren pasien yang dirawat di rumah sakit menurun dan tingkat kesembuhan meningkat, namun bantuan itu dipersiapkan untuk mengantisipasi adanya gelombang kedua pandemi Covid-19. 

 

"APD ini dapat memperkuat terutama dalam mengantisipasi jika terjadi gelombang kedua Covid-19 selama vaksin belum ditemukan," kata Emil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Dalam pertemuan dalam jaringan itu, Emil turut melaporkan sejumlah berita baik dalam penanggulangan pandemi global itu di Jabar kepada pihak H&M. Emil pun berharap agar pandemi segera diatasi sehingga perekonomian bisa kembali beroperasi dengan normal.

 

"Mudah-mudahan kondisi ini terus membaik dan perekonomian berjalan lagi termasuk para pekerja di H&M dapat beraktivitas kembali, namun tetap dengan protokol kesehatan," tuturnya.

 

Selain itu, Emil berujar bahwa Pemerintah Provinsi Jabar memiliki hubungan baik dengan perusahaan ritel yang memiliki gerai di 62 negara itu. Dirinya pun sempat bertemu pihak H&M dalam agenda kunjungan kerja ke Swedia tahun lalu. "Terima kasih banyak (atas bantuannya), saya rasa masyarakat Jabar pun sudah mengetahui H&M, sudah tidak asing," ucap Emil.

 

Adapun selain dari H&M, bantuan asing untuk penanganan Covid-19 di Jabar juga datang dari berbagai kalangan, di antaranya dari Korea Selatan berupa 5 ribu test kit metode Polymerase Chain Reaction (PCR), APD dari co-founder Alibaba Group Jack Ma, serta dari perusahaan asal Swedia lainnya, yakni IKEA.

 

Di Jabar sendiri, Pemda Provinsi Jabar juga terus mendorong inovasi dari akademisi, pengusaha, hingga komunitas, di antaranya produksi reagen PCR dari PT Biofarma, ventilator dari PT Dirgantara Indonesia dan Pindad, serta teranyar dua alat tes, Rapid Test 2.0 dan Surface Plasmon Resonance (SPR), hasil penelitian ITB dan Unpad. Selain itu, hampir 50 persen alat Rapid Diagnostic Test (RDT) di Jabar merupakan donasi dari Yayasan Buddha Tzu Chi. (*) 

Iklan