Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Empat Strategi Pengembangan Pariwisata Jabar

Senin, 10 Februari 2020 17:51 WIB

Iklan

INFO JABAR — Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki empat strategi pengembangan pariwisata Jabar, yakni memperbaiki akses, membuat destinasi wisata baru, menggelar event Tourism Summit dan akselerasi desa wisata.

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, mengatakan hal tersebut pada Musyawarah Nasional XVII 2020 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Hotel Resinda, Kabupaten Karawang, Senin, 10 Februari 2020. Acara dibuka oleh Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin.

Menurut Emil, sapaan akrab Gubernur, Pemprov Jabar terus menggali potensi pariwisata di semua daerah. Ia juga menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jabar untuk mengembangkan wisata air, mulai dari danau, sungai, sampai irigasi.

"Dinas Sumber Daya Air (SDA) supaya jangan hanya irigasi (fungsi dasar air) saja yang diurus. Tetapi sungainya, danaunya, setiap permukaan air harus ada fungsi sosial ekonominya. Itulah prinsip yang kami terapkan tentang pentingnya memberi nilai tambah," kata Emil.

Jabar memiliki destinasi wisata yang lengkap, mulai dari wisata gunung, laut, religi, sampai desa. "Kita ingin memperbaiki kenyamanan wisatawan. Tahun lalu kami targetkan 49 juta wisatawan yang datang 60 juta, semua senang," katanya.

Wapres Ma’ruf Amin mengatakan, pariwisata menjadi atensi pemerintah untuk mendongkrak perekonomian nasional. Sebab, pariwisata merupakan sektor yang berdampak langsung pada peningkatan pendapatan masyarakat. Guna mengembangkan pariwisata, harus tersedia 3A, yakni aksesibilitas, atraksi, dan amenitas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Amenitas sebagai fasilitas pendukung pariwisata bertujuan memberikan kenyamanan bagi wisatawan, seperti akomodasi, kuliner, pusat informasi, pusat oleh-oleh, kesehatan, keamanan, komunikasi, bank, air bersih dan listrik," ujar Wapres.

Menurut Ma’ruf, PHRI berperan penting dalam mendukung kebutuhan amenitas pariwisata, khususnya terkait sarana akomodasi dan kuliner.

Sementara itu, Ketua Umum PHRI, Haryadi Sukamdani, mengatakan musyawarah nasional tersebut menjadi momentum tepat untuk memasukkan Karawang sebagai daerah dengan potensi wisata sejarah yang tinggi.

"Karawang juga memiliki destinasi wisata lain seperti Candi Jiwa, Patilasan Syekh Quro, Green Canyon di bagian selatan Karawang, Pantai Samudera Baru, Pantai Pakis dan juga potensi wisata industri serta kuliner," ucap Hariyadi. (*)

Iklan