Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wagub Uu: Pengendalian Banjir di Kawasan Kahatex Selesai Akhir Tahun ini

Rabu, 12 Februari 2020 19:48 WIB

Iklan

INFO JABAR — Pada musim hujan, kawasan PT Kahatex, perusahaan tekstil di Jalan Raya Rancaekek – Cicalengka, Kabupaten Sumedang, selalu menjadi langganan banjir. Banjir yang terjadi di kawasan tersebut juga menyebabkan kemacetan arus lalu lintas.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan pengendalian banjir dan macet di lokasi tersebut sudah berlangsung, mulai dari normalisasi sampai pengerukan. Kendati begitu, proses normalisasi masih terhambat karena ada lokasi yang menjadi kewenangan pemerintah pusat.

Pengendalian banjir yang dilakukan antara lain pembongkaran jembatan yang menghalangi laju air kali. “Sejumlah upaya untuk mengendalikan banjir di lokasi tersebut diperkirakan selesai pada akhir 2020,” kata Wagub Uu saat meninjau lokasi banjir di area PT Kahatex, Jalan Raya Rancaekek - Cicalengka, Kabupaten Sumedang, Rabu, 12 Feburari 2020.

Menurut Uu, untuk pengendalian masalah banjir ternyata sudah ada progres, sudah ada normalisasi pembangunan kali yang melewati Kahatex, tetapi belum bisa dimanfaatkan karena ada satu titik yang belum dikerjakan, dan itu kewenangannya dari pemerintah pusat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sebenarnya izinnya sudah ada, tinggal teknis mungkin dalam beberapa hari juga bisa dibuka. Berarti jalan (air) atau jembatan yang ada di sini, yang dianggap sedikit menghambat lajunya air, sudah bisa dibongkar," kata Uu.

Mengenai kemacetan, Uu meminta PT Kahatex untuk membuat Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Untuk itu, PT Kahatex akan membuat tujuh pintu untuk memecah kerumunan.

"Dari pihak Kahatex sudah membuka tujuh pintu keluar (untuk memecah kerumunan), dari wilayah Sumedang tiga pintu dan wilayah Kabupaten Bandung empat pintu," ucapnya. (*)

Iklan