Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ridwan Kamil Dorong Wakil Rakyat Suarakan Keadilan untuk Jabar

Rabu, 12 Februari 2020 22:11 WIB

Iklan

INFO JABAR — Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meminta wakil rakyat di DPR, terutama mewakili Jawa Barat, untuk memperjuangkan kepentingan daerahnya.

"Pengambil keputusan di pusat yang punya akses dana, tolong kondisi di Jabar ini diingat," ujarnya dalam Kegiatan Forum Silaturahmi Masyarakat Jawa Barat Bersama Gubernur Jawa Barat, Jakarta, Rabu, 12 Februari 2020.

Mengusung tema "Rempug Jukung Sauyunan Pikeun Ngawujudkeun Jabar Juara Lahir Batin" atau diartikan "Bergotong Royong  Mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin", Gubernur yang kerap disapa Kang Emil ini memaparkan ketidakadilan yang diterima Jawa Barat dibanding dua provinsi tetangga, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Ada ketidakadilan secara sosial politik yang domainnya ada di tangan wakil rakyat," ujar Kang Emil.

Misalnya saja, Dana Desa yang turun pada 2019 di Jawa Tengah sebesar Rp 8,2 triliun, Jawa Timur Rp 7,4 triliun, sementara Jabar hanya Rp 5,9 triliun. "Kalau dibandingkan dengan Jateng dan Jatim, kita memiliki 49 juta penduduk dan hanya diurus 27 kabupaten dan kota. Padahal Jawa Barat dengan jumlah penduduk terbesar menjadi begitu penting ketika pemilu," kata Kang Emil melanjutkan paparannya.

Sejak memimpin Jawa Barat pada 2018, Ridwan Kamil dan Wakilnya Uu Ruzhanul Ulum, mengusung sembilam program prioritas. Di antaranya akses pendidikan terbuka lebar untuk masyarakat dengan cara menggratiskan uang SPP untuk SMA/SMK; memaksimalkan layanan gawat darurat di rumah sakit; pengembangan potensi pariwisata; menumbuhkan ekonomi umat berbasis inovasi; pendidikan agama dan tempat ibadah juara; infrastruktur konektivitas wilayah; gerakan membangun desa; subsidi gratis golongan ekonomi lemah; dan inovasi pelayanan publik.

Program prioritas tersebut, kata Kang Emil, sulit tercapai dalam lima tahun saja jika ketidakadilan besaran kucuran dana ke daerah masih terjadi. "APBD kita tahun ini Rp 46 triliun untuk nyaris 50 juta penduduk, sementara kebutuhan menjadi Jabar Juara itu Rp 800 triliun. Berarti butuh 24 tahun bisa mencapai Jabar Juara," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebab itu, forum silaturahmi ini diselenggarakan dengan mengundang perwakilan dari berbagai lapisan masyarakat, antara lain 91 anggota DPR RI dapil Jawa Barat, anggota DPD RI asal Jawa Barat, 27 bupati dan wali kota Jawa Barat, 21 seniman dan budayawan asal Jawa Barat, sesepuh dan tokoh masyarakat, hingga sejumlah menteri pemerintahan Joko Widodo yang berasal dari Jawa Barat.

Salah satu anggota Komisi I DPR, Nurul Arifin, berjanji melobi Kementerian Kominfo. "Saya bisa minta ke Kemkominfo, apa sih program yang bisa dibawa ke Jawa Barat," katanya.

Untuk diketahui, terkait sembilan program prioritas Jawa Barat, pondasinya telah dimulai sejak 2019. Misalnya terkait pembebasan biaya SPP terdapat data 759.372 siswa SMA/SMK Negeri dan 14.050 siswa sekolah swasta, siap direalisasikan pada 2020.

"Mulai tahun ini, SPP mulai ajaran baru di Juni-Juli akan digratiskan," kata Kang Emil.

Sementara ihwal mengejar akselerasi ekonomi, Ridwan Kamil juga memaparkan sejumlah gagasan. Salah satunya adalah pengembangan kawasan Segitiga Rebana yang meliputi Subang, Indramayu, hingga Cirebon. Dengan potensi meliputi 2.358 perusahaan, diharapkan dapat menyerap 5,4 juta tenaga kerja.

"Tanpa ini (rebana), rasanya akan sulit terjadi lompatan ekonomi yang besar untuk Jawa Barat," ujar Kang Emil mengakhiri paparannya. (*)

Iklan