Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Petani Milenial Kembangkan Peternakan Burung Puyuh

Jumat, 26 Maret 2021 18:18 WIB

Iklan

INFO JABAR - Kehadiran program Petani Milenial Juara yang digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat diminati ribuan petani muda. Sebanyak 2.204 petani muda mengikuti peluncuran program ini secara daring dan luring di Desa Suntenjaya, Lembang, Kab Bandung Barat, Jumat 26 Maret 2021. 

Ribuan petani milenial itu nantinya akan memilih jenis pertanian yang diminatinya, termasuk bidang perikanan dan peternakan. 

Brainy Brilliant, petani Milenial berusia 22 tahun asal Cikembar Sukabumi. tertarik mengembangkan peternakan puyuh. Apalagi dia memiliki pengalaman mengelola peternakan burung puyuh. "Saya ingin mengembangkan peternakan puyuh, sebab sudah hapal dengan peternakan burung puyuh ini," ujarnya berdasarkan rilis resmi tim Humas Jabar. 

Brainy telah membudidayakan burung puyuh bersama rekan-rekannya dalam sebuah kelompok tani di Desa Cikembar Kabupaten Sukabumi. Sebanyak 2.000 ekor burung puyuh berhasil diternakkan.  Dari peternakan burung puyuh itu, Brainy mendapatkan penghasilan kotor Rp300 ribu rupiah per hari, hanya dari menjual telur puyuh saja.

Brainy juga ingin mengembangkan peternakan puyuh lebih luas lagi. Namun karena keterbatasan modal pribadi dan anggota dari kelompok tani, rencana itu belum dimulai.

Kabar bersambut saat dia mendapatkan informasi dari grup whatsapp tentang program Petani Milenial Juara dari Pemprov Jawa Barat. "Saya tertarik lalu membuka website dan baca-baca. Ternyata sangat sesuai dengan passion saya. Saya kan sudah jalan dengan peternakan puyuh, jadinya langsung daftar," katanya. 

Selanjutnya, dia tidak menunggu lama untuk mendaftarkan diri dengan mengisi google form yang disediakan. Kemudian mengikuti seleksi hingga pada tahap wawancara."Saat wawancara saya jawab santai saja, yang saya tahu saja, kebetulan kan memang sudah terjun di peternakan," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengaku tertarik dengan petani milenial karena merasa prihatin dengan semakin berkurangnya anak muda yang terjun dalam bidang pertanian dan peternakan. Apalagi, kini ada dukungan dari Pemprov Jabar agar milenial sukses dalam bertani.

"Jika ada bantuan, saya ingin menambah bibit puyuh agar tentunya menambah penghasilan. Kalau 2.000 ekor, butuh bantuan sekitar Rp 50 juta. Jika dihitung, 1.000 ekor puyuh mampu memberikan penghasilan Rp 2 juta per bulan, jadi tinggal dikalikan saja," katanya.

Brainy melihat di masa pandemi Covid-19,  sektor usaha yang berkaitan dengan makanan dapat bertahan dengan baik. Sehingga dia sangat yakin dengan usaha peternakan puyuh ini.

Selain menjual telur mentah, saat ini mulai ada upaya untuk menambah nilai produk yakni membuat telur asin puyuh, mengemas daging puyuh matang dalam kaleng dan lainnya.

"Olahan hasil puyuh sudah disiapkan agar ada nilai tambahnya. Burung puyuh yang sudah tidak bertelur atau afkiran masih ekonomis dengan memanfaatkan olahan dagingnya," ujarnya.(*)

Iklan