Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Antisipasi Pemudik, Jabar Siapkan 158 Pos Penyekatan

Rabu, 5 Mei 2021 16:49 WIB

Iklan

INFO JABAR – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan 158 pos penyekatan di perbatasan jalan tol, jalan arteri, hingga ke jalan-jalan kecil. Hal ini sebagai antisipasi terhadap pelaku perjalanan lintas batas wilayah yang nekat mudik. “Penyekatan di Jabar itu terus dilakukan. Ada 158 titik penyekatan termasuk jalan-jalan tikus, dan juga sudah diatur sedemikian rupa oleh tim TNI/Polri,” ujar Ridwan Kamil usai Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2021 di Halaman Depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu, 5 Mei 2021.

Selama penyekatan yang berlangsung pada 6-17 Mei, Ridwan meminta petugas bersiaga 24 jam untuk mencegah pemudik yang nekat. Supaya penyekatan berjalan optimal, ia menyarankan untuk disusun jadwal sif. “Karena ada perbincangan di media sosial, para pemudik curi-curi waktu ketika penjaga tengah beristirahat. Jadi harus dibagi menjadi 3 sif dalam 24 jam," katanya. 

Kewaspadaan ini dipandang penting. Pasalnya, Jabar selain menjadi tujuan mudik juga menjadi titik pertama masuknya warga DKI Jakarta maupun Banten yang hendak menuju arah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Potensi kedatangan pemudik ke daerah masih bisa terjadi meski sudah ada larangan mudik.

Kepada aparat desa, Ridwan meminta untuk menyiapkan tempat karantina bagi pemudik, baik lintas provinsi maupun kabupaten/kota. “Kepala desa, RT/RW sudah menyiapkan ruang-ruang karantina untuk memastikan orang yang datang itu bisa dikarantina selama lima hari di tempat masing-masing,” ujarnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyekatan dan kebijakan karantina bagi pemudik diharapkan dapat mengurangi mobilitas masyarakat saat Idulfitri. Sebab, ujar Ridwan melanjutkan, masih ada kelompok orang sekitar 7 persen yang tetap memaksa mudik. Untuk itu, ia kembali mengimbau agar masyarakat mau mengikuti larangan mudik yang telah ditetapkan sehingga dapat menekan kemungkinan penyebaran virus Covid-19.“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memaksa melakukan mudik. Karena punya potensi membawa keterpaparan kepada orang tua kita yang usianya sepuh dan belum sempat divaksin,” kata Ridwan.

Berdasarkan amanat Kapolri dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2021, petugas yang diturunkan sebanyak 155.005 personel gabungan. Rinciannya, 90.592 personel Polri, 11.533 personel TNI, serta 52.880 personel instansi terkait lainnya. Para personel akan ditempatkan di 381 pos penyekatan untuk mengantisipasi masyarakat yang masih berniat dan akan melaksanakan mudik, 1.536 pos pengamanan untuk melaksanakan pengamanan terkait gangguan kamtibmas dan kamseltibcar lantas. Tersedia juga 596 pos pelayanan dan 180 pos terpadu untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, tempat wisata, dan lain-lain. (*)

Iklan