Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sembuh Covid-19, Atalia: Kang Emil Selalu Menghibur

Sabtu, 8 Mei 2021 13:12 WIB

Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil tetap melantik Ketua TP-PKK Kabupaten Bandung dan Kabupaten Tasikmalaya periode tahun 2021-2026 secara virtual dari Gedung Pakuan Bandung, Senin (26/4/2021). (Foto: Pipin/Biro Adpim Jabar)
Iklan

INFO JABAR - Kabar bahagia datang dari ketua TP-PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya yang dinyatakan pulih dari Covid-19. Hal tersebut disampaikan langsung oleh sang Suami, yaitu Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada Sabtu, 8 Mei 2021. 

 

Diketahui, Atalia telah menjalani isolasi mandiri selama 21 hari sejak dinyatakan positif Covid-19 pada 17 April 2021 lalu. 

 

"Alhamdulillah Bu Cinta sudah negatif Covid-19 kemarin. Sekarang kita sudah bisa kumpul lagi setelah terhalang semuanya. Saya terharu sekali saat surat cinta (negatif Covid-19) keluar dan langsung memeluk Bu Cinta. Sudah tiga minggu," ujar Ridwan Kamil berdasarkan rilis resmi tim Humas Jabar.

 

Sementara itu, Atalia pun menceritakan pengalaman juga perjuangannya sebagai penyintas Covid-19. Awalnya, dia memutuskan tes usap pada 17 April 2021 karena kepala terasa pening. Gejala yang dideritanya tidak berbeda dengan sakit kepada pada umumnya sebab sebelumnya dia kehujanan saat berkegiatan. 

 

"Hari pertama saya kaget. Bingung juga ketularan di mana karena memang saya bertemu banyak sekali orang dan masyarakat. Saat itu saya berharap teman-teman dan orang-orang yang berkontak dengan saya tidak ada satupun yang tertular," kata Atalia. 

 

Atalia kemudian berkonsultasi dengan tim dokter dan bersepakat menjalani perawatan dengan isolasi mandiri di Gedung Pakuan. Selama menjalani isolasi, berbagai gejala ia alami sampai akhirnya dinyatakan negatif Covid-19 pada Jumat, 7 Mei 2021. 

 

Berbagai gejala itu mulai dari kondisi tubuh yang menjadi lebih hangat. Setelah itu, penciuman mulai menghilang dan tubuh menjadi dingin. Semua gejala itu silih berganti datang sampai pada akhirnya pulih. 

 

Namun Atalia tidak merasakan sesak napas dan hal fatal apapun. Tim dokter selalu menyarankan untuk terus berpikir positif dan tetap bahagia agar daya tahan tubuh stabil dan kondisi enggak drop. 

 

Kesembuhannya juga, menurut dia, tidak terlepas dari dukungan keluarga.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kang Emil sering menghibur saya. Buat tulisan cinta di kaca pakai lipstick atau nari-nari gaya Michael Jackson. Anak-anak juga suka menghibur meski dibatasi kaca. Itu benar-benar bisa buat bahagia," kata Atalia.

 

Atalia pun bersyukur setelah dinyatakan negatif Covid-19. Keberhasilan melawan virus berbahaya  yang ada dalam tubuhnya tersebut tidak terlepas dari kepatuhan menjalani isolasi mandiri, rutin mengikuti saran dokter, mengonsumsi berbagai jenis obat, berjemur, berpikir positif dan berbahagia. 

 

Selama menjalani isolasi mandiri, Atalia tetap melakukan berbagai kegiatan. Salah satunya melantik Ketua TP-PKK dan Ketua Dekranasda Kabupaten Bandung dan Kabupaten Tasikmalaya. Selain itu, ia juga mengikuti acara Buka Bersama On The Screen (BUBOS) 5. Kegiatan itu ia ikuti secara virtual. 

 

Atalia meminta masyarakat Indonesia, khususnya Jabar, untuk tidak menganggap remeh Covid-19. Meski gejala yang dia alami termasuk gejala ringan, pengalaman menjadi penyintas Covid-19 sangat menyiksa. 

 

Kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan berlaku juga bagi masyarakat yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19. Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Atalia pun sudah mendapat dosis kedua vaksin Covid-19. 

 

"Jangan anggap remeh Covid-19. Siapa saja bisa kena di mana dan kapan saja, dan perjuangan untuk sembuh tidak mudah. Semua harus aware dengan menerapkan protokol kesehatan," tuturnya. 

 

Menjelang Idulfitri, Atalia mengimbau masyarakat untuk tidak mudik dan tidak piknik sebagai upaya mencegah penularan Covid-19. Sebab, saat sudah terinfeksi, perang melawan Covid-19 bukan hanya soal menjaga jarak, memakai masker, dan rajin mencuci tangan, tetapi juga kemampuan daya tahan tubuh. 

 

"Tentu berat tidak bisa bertemu dengan keluarga saat Hari Raya Idulfitri. Tapi, kesehatan dan keselamatan orang tua dan keluarga di kampung halaman harus diutamakan dalam situasi pandemi ini," ucapnya. 

 

Mengabaikan protokol kesehatan saat pandemi sama dengan mengancam keselamatan nyawa diri sendiri dan keluarga. Padahal, berjuang untuk sembuh dari Covid-19 meski bergejala ringan tidak mudah. Berpikir positif, ketabahan hati, kesehatan mental, dan suport orang terdekat menjadi kunci utama mengalahkan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, dalam tubuh.(*)

Iklan