Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BOR di RS Rujukan Covid-19 Jabar Menurun, Masyarkat Diminta Konsisten Jaga Prokes 5M

Senin, 19 Juli 2021 17:11 WIB

Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Daud Achmad.
Iklan

INFO JABAR - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jabar mengimbau masyarakat agar tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan ketat. Kedisiplinan tersebut perlu terus dijaga kendati saat ini Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 di Jawa Barat (Jabar) terus mengalami penurunan.

 

Diketahui, BOT di Jabar mengalami penurunan sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diterapkan pada 3 Juli 2021 lalu. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar per Minggu (18/7/2021), BOR rumah sakit rujukan Covid-19 sebesar 79,54 persen. Sedangkan BOR rumah sakit sebelum PPKM Darurat atau pada Jumat (2/7/2021) mencapai 90,91 persen. 

 

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad mengatakan, penurunan BOR harus disertai dengan penguatan penerapan protokol kesehatan (prokes) 5M. Hal itu dilakukan agar pandemi Covid-19 dapat kembali mereda.

 

"Keterisian rumah sakit konsisten mengalami penurunan sejak PPKM Darurat diberlakukan. Kabar baik ini harus disertai dengan peningkatan kedisiplinan masyarakat menerapkan prokes, supaya BOR ini bisa terus turun hingga 30 persen seperti sebelum libur Lebaran," ujar Daud berdasarkan rilis resmi tim Humas Jabar.

 

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan ada peran dari semua pihak hingga terjadi penurunan BOR di Jabar. Pihaknya sendiri telah melaksanakan tiga strategi dalam menekan BOR rumah sakit rujukan Covid-19. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

"Pertama adalah pemanfaatan ruang isolasi desa supaya yang OTG dan gejala ringan tidak perlu ke rumah sakit. Kedua, menaikkan tempat tidur untuk COVID-19 dari jatah pasien umum," kata Ridwan Kamil. 

 

Strategi yang ketiga, katanya, adalah memindahkan pasien Covid-19 yang mau sembuh setelah mendapatkan penanganan dan perawatan di rumah sakit ke pusat pemulihan, seperti hotel dan gedung negara. 

 

Ridwan pun mengimbau kepada masyarakat Jabar untuk terus memperkuat kedisiplinan penerapan prokes 5M. Kedisiplinan masyarakat menerapkan prokes amat penting untuk mencegah penularan Covid-19. 

 

"Harus bisa seperti sebelum Lebaran, di mana keterisian RS Covid-19 bisa di bawah 30 persen. Kuncinya jaga prokes, karena prokes ibarat kita pake helm untuk kurangi potensi kecelakaan lalu lintas," katanya. (*)

Iklan