Ridwan Kamil : Masyarakat Harus Bantu 40 Persen Vaksinasi Covid-19 Jabar
Senin, 26 Juli 2021 17:39 WIB
INFOJABAR-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 dengan berbagai strategi. Kendati demikian, dukungan dari berbagai pihak dinilai sangat penting, selain mempercepat juga memperluas cakupan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan fasilitas yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jabar, baik puskesmas maupun rumah sakit, hanya dapat menampung 60 persen. "Berarti 40 persennya harus dibantu oleh institusi siapapun, baik itu organisasi keagamaan hingga profesi maupun suporter bola,” ujarnya berdasarkan rilis resmi tim Humas Jabar.
Ridwan Kamil meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 berbagai lintas agama di Universitas Muhammadiyah, Kota Bandung, Senin 26 Juli 2021. Target sasaran vaksinasi mencapai 3.000 orang dalam lima hari. “Oleh karena itu, saya mengapresiasi sebuah upaya yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Bandung melakukan vaksinasi massal sekitar 3.000 penerima,” katanya.
Untuk mempercepat vaksinasi, selain menyiapkan mobil vaksinasi keliling, Pemerintah Provinsi Jabar meminta sekolah dan pesantren untuk dijadikan sentra vaksinasi Covid-19.“Termasuk yang kita siapkan mobil vaksinasi keliling dan sekolah juga pesantren yang memadai wilayahnya untuk dijadikan sentra vaksinasi maupun vaksinasi massal,” ujarnya.
Ridwan berharap jika vaksinasi Covid-19 dipercepat dan berjalan optimal, kekebalan kelompok atau herd immunity dapat cepat tercapai. Dengan begitu, diharapkan tingkat kematian akibat Covid-19 bisa terus ditekan. “Sehingga diakhir tahun tingkat vaksinasi naik, dan tingkat kematian menurun, karena ada dukungan 60 persen fasilitas Pemda dan 40 persen dukungan dari masyarakat ,” katanya.
Atas nama pribadi dan pemerintah, dia mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang turut mendorong percepatan vaksinasi di Jabar. "Mudah-mudahan bisa terus dilakukan sampai seluruh warga Jabar memenuhi kekebalan kelompok. Terima kasih juga Dinas Kesehatan Kota Bandung, pihak kecamatan, dan puskesmas yang terus melakukan penyisiran,” katanya. (*)