Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jabar Siapkan Strategi Lacak dan Tes Covid-19 Berbasis RT

Selasa, 27 Juli 2021 19:59 WIB

Iklan

INFO JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang menyiapkan strategi pelacakan dan pengetesan berbasis RT/RW. Penguatan diperlukan guna menekan laju penularan terutama dengan kehadiran virus Covid-19 varian delta.

Disepakati, satu RT minimal harus ada satu pelacak (tracer) yang berasal dari kader karang taruna, PKK, dan relawan yang dilatih. Tracer lapangan ini akan melacak kontak erat dari kasus positif yang terkonfirmasi. Tracer lapangan akan lapor ke babinsa/bhabinkamtibmas untuk diteruskan ke tracer digital yang berdiam di puskesmas.

Dari tracer digital, data akan dilaporkan ke koramil – kodim – kodam sampai akhirnya bermuara di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku koordinator percepatan pelacakan dan testing ini. Di Jabar ada sekitar 262.388 RT yang berarti butuh 262.388 tracer lapangan. Sementara puskesmas ada 1.100 unit yang berarti butuh 1.100 tracer digital.

Hal ini terungkap dalam rapat kordinasi bersama Kodam III/Siliwangi  – Polda Jabar beserta polres, Polda Metro Jaya serta stakeholders lain guna membahas skema di lapangan yang dipimpin Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Senin 26 Juli 2021).  “Tracer di Jabar satu RT satu orang. Yang kedua tracer lapangan bisa satu atau dua orang dan tugasnya bisa berinisiatif, dengan atasannya tracer digital. Pastikan mereka (tracer digital) paham cara mengisi digital,” ujar Ridwan.  

Ridwan berharap agar para petugas di lapangan meniatkan diri untuk mencari orang sakit agar bisa segera diberikan pertolongan dan menjauhkannya dari orang sekitar yang sehat.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kita di lapangan yang paling penting mencari orang sakit dan memisahkannya dengan orang yang sehat. Jumlah relawannya sudah memadai, ini mungkin menjadi penyemangat kita semua,”katanya Ridwan.

Untuk tracer lapangan, sudah ada 200 ribu kader PKK terlatih dan tinggal penajaman mengenai teknis pelaporannya. Sementara dari karang taruna, sudah ada 10.300 anggota yang siap diterjunkan jadi tracer lapangan. “Itu sudah by name by addres dilakukan lewat google form. Kami masih menunggu bagaimana alur informasinya,” kata Ketua Karang Taruna Jabar Raden Subchan Daragana.

Sementara untuk tracer digital, sebanyak 470 personel Kodam III Siliwangi  sudah dilatih. Tracer digital di puskesmas akan menerima laporan dari tracer lapangan,” ujar Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto. (*)

Iklan