Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kecelakaan Truk di Depan SD, Ridwan Kamil Bakal Evaluasi Semua Aspek

Kamis, 1 September 2022 21:00 WIB

Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meninjau lokasi kejadian dan berbincang dengan Kepala Sekolah SDN Kota Baru II dan III di Bekasi, Kamis (1/9/2022). (Foto: Biro Adpim Jabar)
Iklan

INFO JABAR - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan evaluasi secara menyeluruh dari segala aspek terkait kecelakaan truk di depan SDN Kota Baru II dan III di Kota Bekasi yang merenggut banyak korban jiwa. Dia juga telah meminta Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek untuk membatasi jam operasional kendaraan besar yang melintasi daerah padat penduduk.

"Dengan Pak Wali (Plt Wali Kota Bekasi) kita sudah meminta Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek supaya membatasi truk besar di jam siang di daerah padat seperti ini," katanya saat meninjau lokasi kejadian, Kamis 1 September 2022. 

Dia berharap badan pengelola secepatnya mengevaluasi manajemen transportasi khususnya di wilayah tersebut. "Jalan itu pemiliknya beda-beda. Masyarakat tahunya hanya milik negara tapi kewenangannya itu tidak sesederhana itu. Kita sudah kirimkan surat ke badan pengelola selaku pemilik jalannya. Mudah-mudahan secepatnya direspons.”

Bersama Kepala Sekolah SDN Kota Baru II dan III, Ridwan juga menyepakati bahwa akan ada perubahan pergerakan siswa yang datang maupun pulang sekolah. Siswa dan orang tua yang antar-jemput tidak akan lagi menggunakan pintu depan yang hampir menempel ke jalan raya, tetapi lewat pintu samping sekolah yang lebih aman.

"Saya tadi diskusi dengan para kepala sekolah, jangka pendeknya kita atur lalu lintas bergeraknya anak-anak ini supaya tidak langsung muncul ke jalan besar mungkin lewat jalan samping dulu, di-drop oleh orang tuanya di sana. Pokoknya diatur sedemikian rupa," katanya.

Ridwan menilai, diperlukan sistem yang dapat memonitor kedatangan dan kepulangan siswa. Terlebih, tak sedikit sekolah di Kota Bekasi yang lokasinya cukup dekat ke jalan raya. 

"Bekasi ini padat sehingga sekolah-sekolah yang menempel jalan memang banyak, sehingga solusinya adalah membuat sistem walaupun berdekatan dengan jalan, tapi bisa memonitor kedatangan dan kepulangan siswa," katanya. 

Kehadiran Ridwan ke lokasi kejadian juga menghadirkan usulan dari para kepala sekolah untuk segera dibangun jembatan penyeberangan.

Iklan