Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gubernur Jabar Sebut Tiga Guncangan Global yang Harus Diantisipasi

Senin, 8 Agustus 2022 21:00 WIB

Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah di Auditorium Istana Gubernur, Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (07/08/2022).
Iklan

INFO JABAR – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memaparkan mengenai tiga guncangan global yang perlu diantisipasi. Di mana guncangan global ini akan mengubah kebiasaan seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman.

"Guncangan pertama terkait pandemi Covid-19, lahir batin hidup kita berubah. Suka tidak suka kita dipaksa. Maka dari itu, yang namanya guncangan adalah perubahan yang dipaksa. Ibarat kita sedang nyaman duduk dipaksa berdiri. Pandemi juga begitu," ujar dia usai penandatanganan perjanjian kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dengan Pemprov Sumatera Barat di sektor pariwisata dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Auditorium Istana Gubernur, Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu 7 Agustus 2022.

Adapun guncangan kedua, kata Ridwan, yaitu berkembangnya era digital yang akan mengancam sebanyak 80 juta lapangan pekerjaan. Dengan adanya perubahan tersebut, maka sejumlah profesi akan tergerus dan digantikan oleh kecerdasan buatan. 

"Semua yang rutin akan hilang oleh mesin, itu rumusnya. Sejumlah profesi akan hilang oleh artificial intelligence. Misal untuk memberi makan ikan, itu juga akan hilang oleh yang namanya IOT ( Internet of Things). HP ( handphone ) tinggal saya pijit bisa menggantikan orang yang jalan kaki,” kata dia. 

Sementara guncangan ketiga, yaitu mengenai pemanasan global. Cuaca yang semakin panas, dataran tinggi seiring berjalannya waktu akan tenggelam ditelan air laut, juga banyaknya sampah plastik yang berserakan di berbagai lokasi. Jabar, menurut dia, telah kehilangan 800 hektare, sebagian tanah di utara sudah menjadi laut karena terlalu nyaman hidup dengan boros karbon. 

Ridwan menuturkan, ketiga guncangan tersebut jangan disepelekan karena pergerakannya perlahan namun akan menenggelamkan.  "Ini pelajaran. Oleh karena itu berdaganglah dengan sesama kita, itu poin saya. Jangan terlalu bangga ekspor ke China. Kunci dari kerja sama adalah informasi. Saya tidak tahu apa yang dibutuhkan Sumbar. Begitu pula sebaliknya, Sumbar tidak hafal apa yang Jawa Barat butuhkan kalau tidak ada informasi,"  tuturnya. 

Dengan kerja sama di sektor  pariwisata dan UMKM ini, dia berharap, akan mendorong perkembangan ekonomi kreatif. 

Iklan