Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Antisipasi Virus Corona, Gubernur Jabar Ajak Masyarakat Jaga Pola Hidup Sehat

Rabu, 12 Februari 2020 19:43 WIB

Iklan

INFO JABAR — World Health Organization (WHO) mengumumkan nama COVID-19 (Corona Virus Disease) untuk penyakit 2019nCov yang disebarkan oleh Novel Coronavirus alias virus Corona yang berasal dari Wuhan, Cina, pada Rabu, 12 Februari 2020. 

Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI) terus mengantisipasi kasus COVID-19 di Tanah Air. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan sampai saat ini tidak ada masyarakat Jabar yang terpapar virus Corona.

Emil, sapaan Gubernur Jabar, ini mengajak masyarakat untuk tetap awas mencegah penyebaran COVID-19 tanpa membuat kegaduhan yang bersifat SARA. 

Ia juga mengajak media untuk melawan hoaks terkait COVID-19, dan meminta masyarakat untuk aktif melaporkan atau mencari informasi terkait COVID-19 dan menjaga pola hidup sehat.

"Kita tetap waspada dan jaga kondusivitas. Hindari hal-hal yang sifatnya SARA. (Waspada) harus dengan cara yang baik dan sopan,” kata dia pada rapat koordinasi Kewaspadaan Virus Corona di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin Bandung, Rabu, 12 Februari 2020.

Menurut dia, Pemprov Jabar terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan data akurat terkait virus yang telah merenggut lebih dari seribu orang di China. Termasuk empat pasien suspect COVID-19 yang diisolasi di RSUP Dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung dan Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung yang dipastikan negatif virus Corona. 

“Pasien tersebut setelah dicek oleh Litbangkes yang punya alat canggih, memastikan semuanya negatif,” kata Emil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia juga memastikan bahwa RSHS telah memiliki sistem informasi rujukan terintegrasi dan prosedur yang siap untuk menangani berbagai potensi COVID-19. “Urutannya dimulai dari diobservasi di IGD, dari IGD ada unit isolasi yang akan menangani jika itu (COVID-19) terjadi,” ujarnya.

Terkait keberadaan warga atau Tenaga Kerja Asing (TKA) dari Cina di Jabar, lanjut dia, pihaknya terus memantau keberadaan mereka melalui imigrasi maupun Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi di 27 kabupaten/kota se-Jabar.

"Data per hari ini ada (kurang lebih) 3.000-an dan semua sudah termonitor keberadaannya, ada yang TKA, pebisnis, wisatawan, dan lain-lain,” kata dia.

Emil pun meminta dinas terkait untuk terus melakukan pemantauan dengan melihat gejala-gejala yang mirip dengan gejala COVID-19, seperti batuk, pilek, dan demam dengan suhu badan di atas 38 derajat celsius. “Gejala COVID-19 ini mirip-mirip flu dan ketahuannya setelah 14 hari," ujarnya.

Selain RSHS dan Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung, terdapat lima rumah sakit lain di Jabar yang sudah siaga dan menjadi rujukan penanggulangan infeksi darurat, termasuk COVID-19, yaitu RSUD Gunung Jati Cirebon, RSUD Subang, RSUD R. Syamsudin SH Sukabumi, RSUD Indramayu, dan RSUD Dr. Slamet Garut. (*)

Iklan