Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pedagang Pasar Tradisional Jabar Keluhkan Penurunan Omzet

Sabtu, 15 Februari 2020 22:02 WIB

Iklan
INFO JABAR — Para pedagang pasar tradisional dari Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mendatangi kantor Gubernur Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu, 15 Februari 2020. Mereka mengeluhkan turunnya omzet di awal 2020. 
 
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum, menerima aspirasi para pedagang tersebut. 
 
Menurut Wagub Uu, penyebab turunnya pendapatan para pedagang pasar tradisional cukup kompleks, mulai dari kurang maksimalnya sarana-prasarana penunjang di pasar tradisional serta persaingan terbuka dengan pasar modern.
 
Kepada para pedagang Uu mengatakan  Pemerintah  Provinsi Jabar akan berusaha melindungi mereka dan memaksimalkan potensi  pasar-pasar tradisional di Jabar.
 
"Apalagi kita memiliki program Pasar Juara yang bertujuan merevitalisasi pasar tradisional agar kualitas dan popularitasnya meningkat. Di antaranya memperbaiki  infrastruktur dan sosiokultural di pasar tradisional Jabar," ujar Wagub Uu.
 
Uu menjelaskan pada 2019 tercatat ada tujuh pasar yang telah direvitalisasi menjadi pasar bersih dan higienis. Yaitu, Pasar Cisarua Kabupaten Bogor, Pasar Sukaraja Kabupaten Sukabumi, Pasar Baleendah Kabupaten Bandung, Pasar Manis Ciamis, Pasar Langensari Banjar, Pasar Karangampel Indramayu, dan Pasar Daerah Indramayu.
 
Wagub Uu juga segera menginstruksikan bupati/wali kota di 27 kabupaten/kota untuk memberikan kekuatan terhadap keberadaan pasar tradisional di daerahnya dengan payung hukum, dan mendorong terbangunnya sarana-prasarana yang nyaman, sehingga masyarakat mau kembali belanja di pasar tradisional.
 
"Juga ada penertiban pasar modern masuk ke berbagai wilayah. Di sini harus ada aturan yang jelas. Kalau dibiarkan begitu saja, pedagang pasar harus bertarung bebas dengan pengusaha besar," tutur Uu.
 
Tatang Mustofa, salah satu pedagang pasar mengatakan para pedagang menanti tindak lanjut yang efektif bagi keberlangsungan ekosistem perdagangan di pasar tradisional.
 
"Kita ingin pasar tradisional bisa terlindungi, adanya keamanan, masyarakat nyaman berbelanja. Intinya kita mengharapkan pemimpin daerah bisa lebih peduli terhadap pedagang pasar," kata Tatang. (*)
Iklan