Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BOR Jabar Turun, Ridwan Kamil: Kuncinya Jaga Prokes

Jumat, 16 Juli 2021 18:06 WIB

Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menghadiri Pembukaan Tahun Ajaran 2021 - 2022 dan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) bagi Siswa Baru sekaligus Pembinaan Peningkatan Pemahaman Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan serta Pendidikan Kepramukaan via konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (15/7/2021). (Foto: Rizal/Biro Adpim Jabar)
Iklan

INFOJABAR - Sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Barat (Jabar) mengalami penurunan. Kendati demikian, masyarakat diimbau agar tetap memperkuat protokol kesehatan. 

PPKM Darurat diberlakukan pada 3 Juli 2021. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar per Rabu (14/7/2021), BOR rumah sakit rujukan COVID-19 di Jabar sebesar 83,32 persen. Sedangkan BOR rumah sakit pada Jumat (9/7/2021) mencapai 87,87 persen. 

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, ada tiga strategi yang diterapkan oleh pihaknya dalam menekan BOR di rumah sakit rujukan Covid-19. Penurunan ini pun tidak terlepas dari upaya banyak pihak. 

"Pertama adalah pemanfaatan ruang isolasi desa supaya yang OTG dan gejala ringan tidak perlu ke rumah sakit. Kedua, menaikkan tempat tidur untuk COVID-19 dari jatah pasien umum," ujar Ridwan Kamil. 

Strategi ketiga, memindahkan pasien yang mau sembuh setelah mendapatkan penanganan dan perawatan di rumah sakit ke pusat pemulihan, seperti hotel dan gedung negara. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Keterisian rumah sakit untuk pasien COVID-19 Jawa Barat, hari demi hari, menurun ke 83 persen dari puncaknya sempat 90,6 persen," ucapnya. 

Ridwan juga  mengimbau kepada masyarakat Jabar untuk terus memperkuat kedisiplinan penerapan protokol kesehatan (prokes) 5M. Kedisiplinan masyarakat menerapkan prokes amat penting untuk mencegah penularan Covid-19. 

"Harus bisa seperti sebelum Lebaran, di mana keterisian RS Covid-19 bisa di bawah 30 persen. Kuncinya jaga prokes, karena prokes ibarat kita pake helm untuk kurangi potensi kecelakaan lalu lintas," kata Ridwan. 

Iklan