Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ridwan Kamil Lobi 70 Perusahaan Cari Dana Penanggulangan Covid-19

Rabu, 28 Juli 2021 11:43 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menggalang dana, bantuan, dan komitmen dalam Virtual Roundtable Meeting for Covid-19 Handling in West Java, dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (27/7/2021). (Foto: Yogi P/Biro Adpim Jabar)
Iklan

INFO JABAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berupaya mengurangi ketergantungan pada APBD dalam menangani Covid-19. Salah satu langkah yang dilakukan melalui penggalangan dana yang dikemas dalam Virtual Roundtable Meeting for Covid-19 Handling in West Java, dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa, 27 Juli 2021.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan, kegiatan ini berhasil mengumpulkan 70 perusahaan swasta untuk penggalangan dana, komitmen, dan kontribusi lain. Adapun yang hadir sekitar 240 orang mewakili 70 perusahaan berbagai sektor baik dalam dan luar negeri.  

Fokus dalam pertemuan tersebut adalah mencari solusi untuk menjamin ketersediaan oksigen bagi pasien baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang isoman di rumah atau pusat isolasi desa/kelurahan. 

Untuk memenuhi kebutuhan Pemprov Jabar, ujar Ridwan, tidak bisa mengandalkan kapasitas APBD semata. Oleh karena itu, Jabar membuka pintu seluas-luasnya untuk bermitra dengan berbagai entitas dalam dan luar negeri. 

“Karena dalam kalkulasi kami hal ini tidak dapat 100 persen mengandalkan kapasitas APBD kita. Sehingga kami membuka pintu seluas-luasnya untuk bermitra dengan berbagai entitas luar dan dalam negeri,” ujar Ridwan, Rabu, 28 Juli 2021.

Menurut Ridwan, ketersediaan oksigen penting mengingat saat ini tidak ada yang dapat memastikan kapan pandemi berakhir. “Kebutuhan ketersediaan oksigen perlu disiapkan bukan hanya untuk memenuhi kondisi kebutuhan mendesak saat ini, melainkan juga untuk antisipasi gelombang selanjutnya,” katanya. 

Dalam roundtable  tersebut, Pemprov Jabar menerima bantuan 1.466 tabung oksigen dari PT Shopee International Indonesia yang diberikan kepada Dinas Kesehatan Jabar untuk kemudian dikelola oleh Posko Oksigen Jabar.   

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain tabung, regulator, dan concentrator oksigen, ada pula bentuk bantuan lain yang diberikan berbagai perusahaan, antara lain fasilitasi ke suplier luar negeri, bantuan pengadaan, serta dukungan transportasi. Ada juga yang memberikan bantuan vaksin hingga komitmen kucuran dana segar.  

Khusus stakeholders yang memberikan dana segar, jika jadi, maka dananya akan dimaksimalkan untuk infrastruktur fasilitas oksigen. “Apabila terdapat donasi berupa uang akan diprioritaskan untuk infrastruktur terkait fasilitas oksigen di Jabar,” ucap Gubernur yang kerap disapa Kang Emil.

Seluruh bantuan berupa informasi, donasi, maupun pengadaan akan diarahkan langsung ke Posko Oksigen Jabar yang diwakili Jasa Sarana.

Ridwan mengapresiasi dukungan berbagai pihak yang telah memberikan kemampuannya untuk menangani kelangkaan oksigen di Jabar. “Saya sangat berterima kasih atas begitu banyaknya dukungan dan ketulusan dari partisipan semua, dan seluruh bantuan yang akan diberikan,” katanya. 

Donasi untuk pengadaan oksgen ini merupakan satu dari dua strategi yang sedang dijalankan Pemprov Jabar. Strategi kedua adalah dengan pembelian oksigen dari dana terbatas. Jika dua strategi ini berhasil, diharapkan dapat menjadi model bagi provinsi lain untuk menerapkan hal serupa. Langkah ini memungkinkan pemerintah daerah mengurangi beban pemerintah pusat.

Sebelumnya, Jabar telah menerima 700 tabung oksigen dari Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Jawa  Barat dan PT Abyro Multitecno Cemerlang. Ditambah 1.500 tabung dari koneksi Gubernur di Singapura. Bantuan juga datang dari  PT Krakatau Steel, PT Pupuk Sriwidjaja, Sinar Mas Group, AICO Energi, dan PT Serba Dinamik Indonesia (SDI). Tabung- tabung gas tersebut telah disalurkan ke 27 kabupaten/kota dengan prioritas daerah paling kekurangan. (*)

Iklan